Tulisan 1
Konsep
Sehat
Pengertian Sehat
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), pada tahun 1948, kesehatan didefinisikan sebagai “keadaan lengkap
fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan”
Pada 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa
untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan
tujuan dari kehidupan.
Tujuan Kesehatan
Salah satu tujuan nasional adalah
memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan
dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan,
kesehatan, lapangan
kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk
terwujudnya derajat
kesehatan yang optimal
berada di tangan seluruh masyarakat.
Sejarah Perkembangan Kesehatan
Mental
Kesehatan mental, ungkapan ini
diciptakan oleh W. Swetster di tahun 1843, dan penuh dengan konten yang
sebenarnya melalui "pribadi" pengalaman berkumpul oleh ahli asuransi
Beers Amerika.
Pendekatan
Kesehatan Mental
- Orientasi klasik
- Orientasi penyesuain diri
- Orientasi pengembangan potensi
Teori Kepribadian Sehat
Kepribadian adalah kata yang
begitu umum dipakai di dunia Psikologi, kepribadian seseorang bisa dinilai dari
kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi dari berbagai orang dalam berbagai
keadaan. Untuk definisi kepribadian hampir bisa dikatakan tidak ada suatu kesepakatan
definisi dari keseluruhan pandangan yang pernah dilontarkan. Menurut allport
(1937) ia menemukan bahwa ada hampir 50 definisi berbeda yang digolongkannya
kedalam sejumlah kategori. Allport sendiri memandang “kepribadian merupakan apa
orang itu sesungguhnya”.
Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran
Psikoanalisis
Psikoanalisis merupakan suatu bentuk
model kepribadian. Teori ini sendriri pertama kali diperkenalkan oleh Sigmun
Freud (1856-1938). Freud pada awalnya memang mengembangkan teorinya tengtang
struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya
yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita
lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan
dalam perilaku dan pikiran.
Kepribadian Sehat Menurut Aliran Behavioristik
Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus
dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan
bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan
manusia dan binatang yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama
kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958)
Kepribadian Sehat Menurut Aliran
Humanistik
Aliran ini berkembang pada tahun
1950. Humanistik merasa tidak puas dengan behaviori maupun dengan aliran
psikoanalisis. Aliran humanistik ini mengarahkan perhatiannya pada humanisasi
yang menekankan keunikan manusia.
Penyesuaian
Diri dan Pertumbuhan
Penyesuaian diri dalam
bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment.
Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut
pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation),
penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri
sebagai usaha penguasaan (mastery). Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi
(adaptation), padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian
diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis. Misalnya, seseorang yang
pindah tempat dari daerah panas ke daerah dingin harus beradaptasi dengan iklim
yang berlaku di daerah dingin tersebut. Ada juga penyesuaian diri diartikan
sama dengan penyesuaian yang mencakup konformitas terhadap suatu norma.
Pemaknaan penyesuaian diri seperti ini pun terlalu banyak membawa akibat lain.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan individu:
Faktor
genetic
- Faktor keturunan — masa konsepsi
- Bersifat tetap atau tidak berubah
sepanjang kehidupan
- Menentukan beberapa karakteristik
seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh
dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
- Potensi genetik yang bermutu
hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga
diperoleh hasil akhir yang optimal.
Faktor eksternal / lingkungan
- Mempengaruhi individu setiap hari
mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan
- Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan
tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
Tulisan 2
Teori
Kepribadian Sehat
Allport
Kepribadian
manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system
psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau
khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Menurut
Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat
yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku
menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas
Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1.
Ekstensi sense of self
2.
Hubungan hangat / akrab dengan orang lain
3.
Penerimaan diri
4.
Pandangan – pandangan realistis, keahlian dan penugasan
5.
Objektifikasi diri: insight dan humor
6.
Filsafat hidup
Rogers
Pendapat
rogers : memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers, yang
meliputi
1.
Perkembangan kepribadian atau “self”
2.
Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu
Abraham
Maslow
- Individu
sebagai Kesatuan Terpadu
- Hirakiki
kebutuhan
Erich
Fromm
Manusia adalah makhluk sosial.
Berdasar pada pendapat tersebut, maka salah satu ciri pribadi yang sehat
berarti adanya kemampuan untuk hidup dalam masyarakat sosial. Masyarakat sangat
penting peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang
merupakan hasil dari proses sosial di dalam masyarakat. Masyarakat yang
menjadikan seseorang berkepribadian sehat adalah masyarakat yang hubungan
sosialnya sangat manusiawi.
Menurut Fromm, ada lima watak sosial
di dalam masyarakat:
1) Penerimaan (receptive)
2) Penimbunan (hoarding)
3) Penjualan/pemasaran (marketing)
4) Penghisapan/pemerasan (exploitative)
5) Produktif (productive)
Stress
Stres
dalam arti secara umum adalah perasaan tertekan, cemas dan tegang. Dalam bahasa
sehari – hari stres di kenal sebagai stimulus atau respon yang menuntut individu
untuk melakukan penyesuaian. Stres juga diterangkan sebagai suatu istilah yang
digunakan dalam ilmu perilaku dan ilmu alam untuk mengindikasikan situasi atau
kondisi fisik, biologis dan psikologis organisme yang memberikan tekanan kepada
organisme itu sehingga ia berada diatas ambang batas kekuatan adaptifnya.
Faktor-faktor
stress:
-
Faktor Sosial
-Faktor
Individual
Tipe-tipe
stress:
-
Tekanan
-
Konflik
-
Frustasi
-Kecemasan
Coping Stress
Coping
stress menurut Taylor (dalam Smet, 1994) adalah suatu proses dimana individu
mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutantuntutan (baik itu
tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari
lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi
situasi stressful. Coping adalah transaksi berseri antara individu yang
memiliki satuan sumber daya, nilai, komitmen, dan lingkungan tempat tinggal
dengan sumber dayanya sendiri, tuntutan. Coping bukan merupakan suatu tindakan
yang dilakukan individu tetapi merupakan kumpulan respon yang terjadi setiap
waktu, yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan individu tersebut (Yanny,
dkk, 2004).
Jenis-jenis
Coping
Ada dua jenis fungsi coping yaitu:
1. Emotion-focused coping
2. Problem-focused coping
Jenis coping yang konstruktif dan
positif(sehat):
1.
Antisipasi
2.
Afiliasi
3.
Altruisme
4.
Penegasan diri (self assertion)
5.
Pengamatan diri (Self observation)
Tulisan 3
Penyesuaian
dan Pertumbuhan Diri
a. Pengertian
penyesuaian diri
Penyesuaian
diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku
individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan
lingkungannya. penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai
keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungan.
b. Pengertian pertumbuhan personal
individu
adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas
dalam lingkup sosial tetapi mempunyai kekhasan tersendiri yang spesifik
terhadap dirinya didalam lingkup sosial tersebut. Kepribadian suatu individu
tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit
demi sedikit dan melalui proses yang panjang.
Setiap
individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal
tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan
sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan karena keluarga
adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama dengan keluarga.
Hubungan
Interpersonal
Ellen Berscheid (Berscheid, 1985;
Berscheid & Peplau 1983; Berscheid & Reis, 1998) menyatakan bahwa apa
yang membuat orang-orang dari berbagai usia merasa bahagia, dari daftar jawaban
yang ada, yang tertinggi atau mendekati tertinggi adalah membangun dan mengelola
persahabatan dan memiliki hubungan yang positif serta hangat. Tiadanya hubungan
yang bermakna dengan orang-orang lain membuat individu merasa kesepian, kurang
berharga, putus asa, tak berdaya, dan keterasingan. Ahli Psikologi Sosial,
Arthur Aron menyatakan bahwa motivasi utama manusia adalah ’ekspresi diri’
(self expression).
Penyebab ketertarikan, dimulai dari
awal rasa suka hingga cinta berkembang dalam hubungan yang erat meliputi :
1. Aspek kedekatan
2. Kesamaan
3. Kesukaan timbal balik
4. Ktertarikan fisik dan kesukaan
Cinta
dan Perkawinan
Dalam tulisan ini dapat disimpulkan
bahwa proses seseorang menjalin suatu hubungan haruslah benar-benar ditentukan
dari diri sendiri masing-masing tanpa ada pengaruh dari luar,karena yang
menjalani adalah diri kita sendiri kalaupun ada pengaruh dari luar baiknya itu
adalah masukan agar kita lebih baik dalam memilih pasangan dan menentukan
pasangan.
Setelah proses pemilihan pasangan
dan proses menjalin hubungan berlangsung semua itu akan berlanjut ketahap
perkawinan yaitu dimana pasangan tersebut sudah siap untuk membentuk suatu
rumah tangga dengan orang yang mereka tentukan untuk menjadi pasangan seumur
hidup. Dalam suatu perkawinan segalanya harus dimulai dengan baik karena kita
memulai hidup baru dengan seseorang yang kita pilih menjadi pasangan kita. Didalam
suatu perkawina jangan sampai ada yang namanya perceraian jika terjadib hal itu
berarti kita tidak berhasil dalam membentuk kehidupan baru. Kita tidak dapat
berkomitmen dengan apa yang telah kita tentukan dari awal bersama pasangan kita.
Banyak
dari kita yang lebih memilih untuk single life dibandingkan dengan menikah dan
membentuk kehidupan baru dengan pasangan. Mereka mungkin masih nyaman dengan
kehidupan mereka dan ingin menikmati masa singlenya sebelum mereka memutuskan
benar-benar ingin menikah. Mungkin pemikiran itu dapat diartikan dewasa karena
mereka mungkin sangat berhati-hati untuk menentukan kehidupan mereka. Mungkin mereka
tidak ingin asal menikah namun dikemudian hari cerai karena tidak cocok. Atau mungkin
banyak dari mereka memilih single life karena belum menemukan pasangan yang
cocok dan mau menerima mereka apaadanya. Itu semua tergantung dalam diri
masing-masing dan bagaimana kita berusaha untuk menentukan kehidupan kita
sendiri. Berusaha yang terbaik untuk diri sendiri adalah keberhasilan untuk
diri kita sendiri dimasa depan.